Hei, ternyata sudah hampir sewindu berlalu sejak terakhir kali takdir membawaku dalam haru dan menjemputmu pergi jauh, sementara waktu berlalu begitu lama saat pisah kita pada hari itu atau setidaknya aku berusaha pulih dari sedih dan sendu. Hei, ternyata ribuan hari sudah berlalu dan seingatku, sejak kepergianmu banyak hal yang menyadarkan ku bahwa apa yang kurasa pada saat itu hanya sebuah halu, tapi entah apa yang meyakinkanku jika kehilanganmu adalah luka terbesar dalam hidupku. Hei, ternyata sudah tak terhitung minggu telah berlalu. Katamu, kau akan menunggu hari dimana bahagia itu tiba dan berjanji merayakannya bersamaku, faktanya sekarang aku hanya sendiri termangu sedang engkau entahlah, aku sedang malas bergerutu. Aku hanya ingin bilang, bahwa aku masih dan ingin menjadi satu-satunya yang terus mengingatmu.
Aku bukan penulis, hanya saja suaraku terlalu keluh untuk berucap, dari tinta lalu abadi dalam kata.