Rasanya, berat meninggalkan kota kecil dengan segudang cerita di dalamnya. Selain keluarga dan sahabat, kota ini adalah pelengkap masa-masa dimana sejarah kehidupanku di mulai, kisahku takkan pernah lengkap tanpa kota mungil nan menawan ini. Suasana Lubuklinggau pada rembang senja alasan mengapa rinduku selalu membuncah kala mengingat tanah kelahiranku saat berada di kota Bandung tempat aku mengeyam pendidikan, di tambah lagi hiruk-pikuk kota yang bisingnya kendaraan tak terlalu membuat manusia yang mendiaminya bergerutu sebab, jalan protokol tak pernah sekalipun terjadi kemacetan meski ramai lalu-lalang kendaraan. Ah, aku sebentar lagi akan merindukannya. Iya, sebentar lagi. . . Hari-hari sebelum aku kembali ke Bandung, ku habiskan beberapa bacaan dan kemudian mendiskusikannya bersama Damar sahabat tersayang, meski kadang sifat menjengkelkannya selalu membuatku terkadang risih, tapi ia selalu bisa membuat risihku berubah menjadi basi seketika dengan tingkah konyol dan tentu membu...
Aku bukan penulis, hanya saja suaraku terlalu keluh untuk berucap, dari tinta lalu abadi dalam kata.