Langsung ke konten utama

Kiraku Utuh Ternyata Runtuh

Pada akhirnya, semua kisah akan menemui ujung usainya masing-masing, sebab kita berhak bahagia dengan pilihan yang kita tetapkan. Tak apa terluka, selagi yakin masih ada lupa semuanya akan baik-baik saja. 


Sembari menikmati instrumen Bossanova di lengangnya ruangan Kopi Lain Hati sore itu, memantik diri dan jemariku mengetik kata demi kata dan tersusun menjadi paragraf dan begitulah tulisan ini dimulai.

The Architecture of Love, sebuah novel dari Ika Natassa yang kemudian di filmkan dan diperankan oleh Putri Moreno sebagai Raia dan Nicola Saputra sebagai River, berhasil membuatku kagum dan merasa tak sia-sia datang ke bioskop malam itu. Alur cerita yang tak membosankan dan latar kisah dari kedua tokoh yang tak terlalu di dramatisir membuat film itu sangat layak di tonton. Pertemuan seorang penulis dan seorang arsitek di kota New York dengan tujuan yang sama yaitu Move On dari kisah percintaan mereka masing-masing. Kisah dari dari film tersebut kira-kira begini, “Seorang penulis populer bernama Raia mengalami kebuntuan menulis setelah bercerai dengan suaminya, Alam. Raia pun memutuskan untuk mencari inspirasi di Kota New York, Amerika Serikat. Meski sudah di New York, Raia tak kunjung memulai karya barunya hingga ia dipertemukan dengan River, seorang arsitek yang misterius. Pertemuan pertama mereka menciptakan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Mereka memutuskan untuk mengitari kota big apple itu bersama. Raia mencari inspirasi untuk karyanya, sedang River mencari inspirasi untuk sketsanya. Kegiatan itu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka sampai mengundang tanda tanya akan pilihan masing-masing”.

Sebuah pengantar untuk cerita kita yang menjadi pemeran utama sebenarnya dalam tulisan sederhana ini. Anggap saja ini lanjutan kisah dari tulisanku sebelumnya, kau tentu masih ingat bukan? oke, mari kita lanjutkan.
Pertemuan pertama yang membosankan, kemudian terciptalah tulisan kita yang tak sekufu, lalu perjumpaan kedua kita berbincang asyik ditengah keramaian, satu kalimat yang membuatku kembali terpantik untuk kembali berani datang di pertemuan-pertemuan berikutnya adalah saat kau bilang “Sekufu bukan sekedar tentang materi”, katamu. 
Tak lama berselang, kita kembali di pertemukan entah sengaja atau memang kebetulan mungkin itulah cara semesta mengatur bagaimana kita saling menemukan. 

Maaf, aku tak bermaksud menyimpulkan tapi nampaknya dari pertemuan terakhir kita itu, aku sadar bahwa aku hanya bagian dari sebuah pilihan, atau bahkan bukan di antara pilihan-pilihan itu. Menyedihkan memang. Tumbuh bersama atau Sembuh lalu saling melupakan, kedua pilihan tersebut bukan sebuah pilihan yang sulit untu kau tentukan. Aku sedang tak ingin bersaing dengan siapapun, sebab aku hanya ingin menemukan orang yang sama-sama menjadikan satu sama lain sebagai tujuan bukan pilihan. Sekali lagi, ini bukan tentang salah dan benar apalagi kalah dan menang, hanya saja aku tahu se-effort apapun aku ke kamu jika aku bukan yang kau pilih semuanya akan sia-sia. Nampaknya, kau tak pernah bersungguh-sungguh, kau masih merindukan rumahmu yang dulu. Sepertinya kau enggan di ajak bertumbuh, kau hanya sekedar ingin sembuh kemudian hilang dan berlalu.

Sini, biar ku perjelas bagaimana aku memaknai film TAOL yang kita saksikan Malam itu, Trauma River adalah cermin masa lalu ku dan harusnya kau sudah tahu, sedang Raia adalah harapan-harapan yang sedang ku upayakan, karena bagiku saat ini “berani mencintai saja, sudah terasa begitu membebaskan” apa lagi bisa sembuh tanpa tapi dan bertumbuh dengan pasti. Tapi sekali lagi ini hanya sebuah ungkapan perasaan saja, percayalah setelah semua ini apapun yang terjadi semua akan baik-baik saja. Aku hanya belajar berani mengungkapkan, tentang penolakan dan penerimaan itu diluar kendali diriku, aku cuma ingin legah dan tak ingin memendam, itu saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Kita

  PUAN Perihal malam ini aku benar-benar ingin mengutuk diri sendiri. Tuan, aku tau tulusmu untuku tapi maaf aku tak bisa merasakannya Mati rasa yang sekarang membuatku tak bisa menerima mu Banyak hal yang tak bisa ku utarakan saat bersamamu Tapi, ada sesuatu yang begitu menjerat tubuh ini Rasa tak pernah ingin mempercayai seseorang lagi itu terus menerus tumbuh Seperti hidup dan bertumbuh Usahamu yang tak pernah menyerah itu masih tak cukup membuat perasaan ini tumbuh Sakit masalalu itu terus terjerat, rasanya untuk mempercayai seseorang lagi itu benar-benar hal yang mustahil Maaf, tuan tapi bolehkah usahamu lebih dikeraskan lagi? Aku percaya disuatu hari aku akan kembali seperti semula walaupun dengan banyak sekali goresan dan kotoran ditubuh aku berharap engkau tak pernah berhenti untuk melakukan semua itu.   TUAN   Puan, tentang peduliku kemarin tak usah kau hirau Aku tahu tulusku tak bisa menembus benteng trauma di hidupmu Puan, kemarin aku menginginkanmu dan menjadi...

Kado Sempro

Semua tentangmu mari kita rayakan, meski hanya kecil-kecilan, meski cuma lewat doa tapi kau adalah manusia paling ikhlas yang pernah ku kenal dan semua kamu mesti kita rayakan.          Perjalananmu tak pernah mudah, perjuanganmu penuh kerikil tajam, darimu aku begitu banyak belajar tentang keikhlasan, kejujuran, bahkan kehidupan. Kau tak pernah lelah memberikan semua yang terbaik demi keluarga tak sekalipun kau terlihat lemah saat manjalani hari penuh rintangan. Kau memang pengganti Ibu yang paling aku sayang, saat masa paling sulitpun hanya kau yang paling bisa menjadi penenang, hampir semua pilihan dalam hidupku kau begitu peka menilai dan apapun pendapatmu tak pernah sekalipun salah, dan aku bersyukur karena Allah menghadirkanmu dalam hidupku. Terlalu banyak air mata jika ku ingat betapa berat hari-hari saat cobaan terberat itu datang tapi kau tetap tegar, terbuat dari apa hatimu adindaku sayang?!      Kadang, dalam sujud aku selalu menye...