Langsung ke konten utama

Bukan Kita

 

PUAN

Perihal malam ini aku benar-benar ingin mengutuk diri sendiri.
Tuan, aku tau tulusmu untuku tapi maaf aku tak bisa merasakannya
Mati rasa yang sekarang membuatku tak bisa menerima mu
Banyak hal yang tak bisa ku utarakan saat bersamamu
Tapi, ada sesuatu yang begitu menjerat tubuh ini


Rasa tak pernah ingin mempercayai seseorang lagi itu terus menerus tumbuh
Seperti hidup dan bertumbuh
Usahamu yang tak pernah menyerah itu masih tak cukup membuat perasaan ini tumbuh
Sakit masalalu itu terus terjerat, rasanya untuk mempercayai seseorang lagi itu benar-benar hal yang mustahil


Maaf, tuan tapi bolehkah usahamu lebih dikeraskan lagi?
Aku percaya disuatu hari aku akan kembali seperti semula
walaupun dengan banyak sekali goresan dan kotoran ditubuh aku berharap engkau tak pernah berhenti untuk melakukan semua itu.

 

TUAN 

Puan, tentang peduliku kemarin tak usah kau hirau
Aku tahu tulusku tak bisa menembus benteng trauma di hidupmu

Puan, kemarin aku menginginkanmu dan menjadikan kamu satu yang tiada duanya 
Tapi, apadaya hatimu memang bukan tertuju padaku bukan?

Puan, tak usah beralasan. Bilang saja kalau memang bukan aku arahmu pulang dan tak apa, Puan, tak elok memaksa keadaan cukup sudahi saja, mungkin ini memang sudah jalannya.

Maaf, Puan, ini bukan tentang seberapa banyak usahaku untuk membuatmu teryakinkan. Lebih dari itu Puan.
Cukuplah kemarin ku tahan duka dan lara demi kau bisa tertawa walau nyatanya itu sebuah hal yang sia-sia

Dan sekali lagi, Puan, aku hanya ingin melihatmu bahagia tanpa luka 
Jika memang bukan orangnya, 
Aku pamit, puan, mundur dengan sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiraku Utuh Ternyata Runtuh

Pada akhirnya, semua kisah akan menemui ujung usainya masing-masing, sebab kita berhak bahagia dengan pilihan yang kita tetapkan. Tak apa terluka, selagi yakin masih ada lupa semuanya akan baik-baik saja.  Sembari menikmati instrumen Bossanova di lengangnya ruangan Kopi Lain Hati sore itu, memantik diri dan jemariku mengetik kata demi kata dan tersusun menjadi paragraf dan begitulah tulisan ini dimulai. The Architecture of Love, sebuah novel dari Ika Natassa yang kemudian di filmkan dan diperankan oleh Putri Moreno sebagai Raia dan Nicola Saputra sebagai River, berhasil membuatku kagum dan merasa tak sia-sia datang ke bioskop malam itu. Alur cerita yang tak membosankan dan latar kisah dari kedua tokoh yang tak terlalu di dramatisir membuat film itu sangat layak di tonton. Pertemuan seorang penulis dan seorang arsitek di kota New York dengan tujuan yang sama yaitu Move On dari kisah percintaan mereka masing-masing. Kisah dari dari film tersebut kira-kira begini, “Seorang penulis po...

Kado Sempro

Semua tentangmu mari kita rayakan, meski hanya kecil-kecilan, meski cuma lewat doa tapi kau adalah manusia paling ikhlas yang pernah ku kenal dan semua kamu mesti kita rayakan.          Perjalananmu tak pernah mudah, perjuanganmu penuh kerikil tajam, darimu aku begitu banyak belajar tentang keikhlasan, kejujuran, bahkan kehidupan. Kau tak pernah lelah memberikan semua yang terbaik demi keluarga tak sekalipun kau terlihat lemah saat manjalani hari penuh rintangan. Kau memang pengganti Ibu yang paling aku sayang, saat masa paling sulitpun hanya kau yang paling bisa menjadi penenang, hampir semua pilihan dalam hidupku kau begitu peka menilai dan apapun pendapatmu tak pernah sekalipun salah, dan aku bersyukur karena Allah menghadirkanmu dalam hidupku. Terlalu banyak air mata jika ku ingat betapa berat hari-hari saat cobaan terberat itu datang tapi kau tetap tegar, terbuat dari apa hatimu adindaku sayang?!      Kadang, dalam sujud aku selalu menye...