TERIMA, KASIH
PUAN
Tuan, terimakasih di sela-sela rusakku, engkau selalu menjadi tempat pulangku.
Tuan, terimakasih karena engkau tak pernah lelah dangan wanitamu.
Tuan, terimakasih karena engkau tak pernah lelah dangan wanitamu.
Tuan terimakasih untuk tidak selalu menyerah dengan keadaan yang berantakan ini.
Mungkin kata “terimakasih” tak cukup untuk membalas kebaikan mu Tuan, namun percayalah, tak pernah lupa ku sematkan namamu didalam sujud terakhir ku, dan juga tak pernah lupa aku untuk selalu merayu tuhan supaya surat takdirku itu adalah kamu, Tuan.
Tuan, mungkin ini terasa sedikit seperti lelucon tapi rasa yang selalu aku rasakan saat bersamamu itu benar-benar hal yang indah bagiku.
Tuan, engkau tau ada kalimat seperti “cinta adalah hal yang begitu indah, maka cintailah satu orang sampai liang lahat mu tergali”.
Jika sampai liang lahat ku tergali aku berharap engkau masih tetap menjadi cinta abadiku. Terimakasih telah tumbuh di hidup wanita berantakan ini, doaku akan selalu membersamaimu.
Jika sampai liang lahat ku tergali aku berharap engkau masih tetap menjadi cinta abadiku. Terimakasih telah tumbuh di hidup wanita berantakan ini, doaku akan selalu membersamaimu.
TUAN
Tak perlu berlebihan, Puan. Apapun yang terjadi diantara kita mungkin adalah takdir yang telah tertakar, pun jika nanti tertukar, anggap saja ini hanya konspirasi semesta. Bukan tak pernah lelah, Puan, aku hanya mencoba memberikan yang terbaik selama aku bisa, lagi pula hubungan itu bukan tentang siapa yang paling tapi tentang mereka yang saling.
Apapun yang di depan nanti, cukuplah doa dan waktu memberi jawab atas akhir kisah yang sedang coba kita renda. Toh, bersama atau berpisah itu hanya konsekuensi dari sebuah pertemuan, tugas kita berusaha soal hasil biarlah menjadi urusan langit.
Selagi kita ingin, Puan, semua rasa itu bisa kita cipta dengan mudah, dan kita hanya perlu jalani saja. Prihal suka dan tawa itu karena kita memilih untuk penuh secara bersama.
Puan, cinta itu membebaskan bukan keterbatasan, aku hanya berharap jika kelak kita ditakdirkan menjadi satu, aku hanya ingin kita bertumbuh dan utuh hingga kita menjadi debu.
Komentar
Posting Komentar