"Belajar mencintai diri sendiri adalah cara mendatangkan bahagia paling indah".
PUAN
Permisi, Tuan, apakah engkau tahu dimana letak kebahagiaan?
Aku sudah lama sekali mencari siapa, apa, dimana, dan bagaimana bentuk kebahagiaan.
Jika engkau mengetahui atau memiliki sedikit kebahagiaan maukah Tuan dengan suka rela membaginya dengan manusia miniatur ini?
Tuan, keriting sudah tangan ini mengais demi menemukan kebahagiaan itu
rengkuh sudah tulang ini membungkuk demi kebahagiaan itu Tuan???
Kenapa engkau berdiam diri saja??
Apakah engkau memiliki kebahagiaan?
Tolong, Tuan jika engkau tak rela membaginya tolong sedikit saja perlihatkan apa kebahagiaan itu.
Hampir habis nyawa ini, Sesak sudah nafas ini, haruskah ku tamatkan riwayat ini.
Tuan, jika engkau tak memiliki kebahagiaan bolehkah gadis si miniatur ini mengajak mu mencari kebahagiaan itu bersama?
Mungkin akan lebih mudah mendapatkannya jika kita berdua.
TUAN
Hey, Puan. . .
Ada apa denganmu, setiba-tiba itu kau ajukan pertanyaan tentang kebahagiaan. Mari sini, aku akan perlahan menjelaskan apa arti kebahagiaan, tapi bahagia versi diriku sendiri.
Bahagia itu adalah tujuan dari kehidupan, Puan. Bahagia bukan tentang pencarian, bahagia itu di ciptakan dari hati yang tenang menenangkan. Kau pikir bahagia hanya sekedar bentuk tawa dan gembira saja bukan, Puan, bahagia tak bisa tergambarkan dalam bentuk apapun melainkan ia berwujud rasa penuh kelapangan dalam kondisi apapun.
Sini, lebih mendekat lagi biarku sederhanakan bagaimana bahagia itu bekerja. Saat kau berterima kasih atas nafas yang masih kau hela dan matamu masih bisa melihat setiap indah dari sebuah ciptaan, di situlah bahagia menetap, Puan.
Bahagia tak bisa diperlihatkan, Puan. Bahagia itu sebuah rasa dimana seluruh tempat kebaikan berpulang. Saat kau berusaha menjadi baik, saat itu pula bahagia datang dan begitulah adanya arti kebahagiaan.
Terimakasih atas tawaranmu, Puan. Aku sangat tersanjung saat kau mengajakku mencari kebahagiaan, tapi sekali lagi, Puan, bahagia setiap kita berbeda warna meski rasanya sama. Aku hanya bisa menemani sembari menunggu kau menggapai bahagiamu, tak apa, perlahan saja, sebab hidup bukan tentang perlombaan bukan? Apalagi demi kebahagiaan, kalau boleh, saranku sederhana, Puan "Belajar mencintai diri sendiri adalah cara mendatangkan bahagia paling indah".
Komentar
Posting Komentar