"Pilihlah bahagia selaras dengan keinginanmu, karena setiap orang berhak bahagia dengan cara dan jalannya masing-masing".
Mari kita bercerita tentang bahagia. . .
Ada yang bilang, bahagia itu harus dicari, ada juga yang bilang, bahagia itu datang dari hati, tapi ada juga yang meyakini bahwa kebahagiaan adalah tentang proses suka dan duka, patah dan tumbuh, luka dan sembuh, tangis dan tawa. Ada juga yang bilang, kau tak pernah menemukan bahagia jika kebahagiaan itu sendiri masih kau percakapan. Bahkan pendapat yang paling ekstrem mengatakan bahwa saat bahagia adalah bagian dari tujuan maka selama kau masih berhasrat dan berkeinginan kebahagiaan hanyalah menjadi sebuah fiksi belaka.
Jika kau tanya aku, aku lebih memilih bahagia dengan caraku sendiri. Proses menuju bahagia bukan tentang perasaan senang, juga bukan tentang hal-hal indah yang terlihat melainkan, keberhasilan meredam segala keinginan dan menahan semua hastrat untuk sadar bahwa bahagia bukanlah kesementaraan. Jika hidup hanya sekedar menjalani dan menerima semua yang terjadi, apalah arti sebuah proses berfikir. Aku hanya tak ingin menjadi ornamen sia-sia yang terpajang di etalase toko yang bernama kehidupan. Begitupun bahagia, barang paling berharga dan tak bisa di tawar dengan skill menawar sehebat apapun, kau tak bisa memilikinya jika kau mencari pun tak bisa kau dapatkan hanya karena kau tau arti dan maknanya.
Jika aku harus menjawab pertanyaan ‘Apa tujuan hidup?’ Maka, aku akan menjawab tujuan hidup adalah bahagia. Iya, sesederhana itu aku melihat hidup dengan segala kerumitannya. Pada akhirnya bahagia adalah pilihan, pilihan yang mengharuskan kita bijak dalam menetapkan tujuan kemudian menjadi acuan dalam menjalani kehidupan. Bukankah kita adalah para abdi kehidupan yang sedang belajar tentang cara lupa pada keputus-asaan, berjuang menjadi manusia purna sebagai makhluk ciptaan yang sempurna?!
Komentar
Posting Komentar