Langsung ke konten utama

Memilih Bahagia

"Pilihlah bahagia selaras dengan keinginanmu, karena setiap orang berhak bahagia dengan cara dan jalannya masing-masing".


Mari kita bercerita tentang bahagia. . .

Ada yang bilang, bahagia itu harus dicari, ada juga yang bilang, bahagia itu datang dari hati, tapi ada juga yang meyakini bahwa kebahagiaan adalah tentang proses suka dan duka, patah dan tumbuh, luka dan sembuh, tangis dan tawa. Ada juga yang bilang, kau tak pernah menemukan bahagia jika kebahagiaan itu sendiri masih kau percakapan. Bahkan pendapat yang paling ekstrem mengatakan bahwa saat bahagia adalah bagian dari tujuan maka selama kau masih berhasrat dan berkeinginan kebahagiaan hanyalah menjadi sebuah fiksi belaka.

Jika kau tanya aku, aku lebih memilih bahagia dengan caraku sendiri. Proses menuju bahagia bukan tentang perasaan senang, juga bukan tentang hal-hal indah yang terlihat melainkan, keberhasilan meredam segala keinginan dan menahan semua hastrat untuk sadar bahwa bahagia bukanlah kesementaraan. Jika hidup hanya sekedar menjalani dan menerima semua yang terjadi, apalah arti sebuah proses berfikir. Aku hanya tak ingin menjadi ornamen sia-sia yang terpajang di etalase toko yang bernama kehidupan. Begitupun bahagia, barang paling berharga dan tak bisa di tawar dengan skill menawar sehebat apapun, kau tak bisa memilikinya jika kau mencari pun tak bisa kau dapatkan hanya karena kau tau arti dan maknanya. 

Jika aku harus menjawab pertanyaan ‘Apa tujuan hidup?’ Maka, aku akan menjawab tujuan hidup adalah bahagia. Iya, sesederhana itu aku melihat hidup dengan segala kerumitannya. Pada akhirnya bahagia adalah pilihan, pilihan yang mengharuskan kita bijak dalam menetapkan tujuan kemudian menjadi acuan dalam menjalani kehidupan. Bukankah kita adalah para abdi kehidupan yang sedang belajar tentang cara lupa pada keputus-asaan, berjuang menjadi manusia purna sebagai makhluk ciptaan yang sempurna?!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiraku Utuh Ternyata Runtuh

Pada akhirnya, semua kisah akan menemui ujung usainya masing-masing, sebab kita berhak bahagia dengan pilihan yang kita tetapkan. Tak apa terluka, selagi yakin masih ada lupa semuanya akan baik-baik saja.  Sembari menikmati instrumen Bossanova di lengangnya ruangan Kopi Lain Hati sore itu, memantik diri dan jemariku mengetik kata demi kata dan tersusun menjadi paragraf dan begitulah tulisan ini dimulai. The Architecture of Love, sebuah novel dari Ika Natassa yang kemudian di filmkan dan diperankan oleh Putri Moreno sebagai Raia dan Nicola Saputra sebagai River, berhasil membuatku kagum dan merasa tak sia-sia datang ke bioskop malam itu. Alur cerita yang tak membosankan dan latar kisah dari kedua tokoh yang tak terlalu di dramatisir membuat film itu sangat layak di tonton. Pertemuan seorang penulis dan seorang arsitek di kota New York dengan tujuan yang sama yaitu Move On dari kisah percintaan mereka masing-masing. Kisah dari dari film tersebut kira-kira begini, “Seorang penulis po...

Bukan Kita

  PUAN Perihal malam ini aku benar-benar ingin mengutuk diri sendiri. Tuan, aku tau tulusmu untuku tapi maaf aku tak bisa merasakannya Mati rasa yang sekarang membuatku tak bisa menerima mu Banyak hal yang tak bisa ku utarakan saat bersamamu Tapi, ada sesuatu yang begitu menjerat tubuh ini Rasa tak pernah ingin mempercayai seseorang lagi itu terus menerus tumbuh Seperti hidup dan bertumbuh Usahamu yang tak pernah menyerah itu masih tak cukup membuat perasaan ini tumbuh Sakit masalalu itu terus terjerat, rasanya untuk mempercayai seseorang lagi itu benar-benar hal yang mustahil Maaf, tuan tapi bolehkah usahamu lebih dikeraskan lagi? Aku percaya disuatu hari aku akan kembali seperti semula walaupun dengan banyak sekali goresan dan kotoran ditubuh aku berharap engkau tak pernah berhenti untuk melakukan semua itu.   TUAN   Puan, tentang peduliku kemarin tak usah kau hirau Aku tahu tulusku tak bisa menembus benteng trauma di hidupmu Puan, kemarin aku menginginkanmu dan menjadi...

Kado Sempro

Semua tentangmu mari kita rayakan, meski hanya kecil-kecilan, meski cuma lewat doa tapi kau adalah manusia paling ikhlas yang pernah ku kenal dan semua kamu mesti kita rayakan.          Perjalananmu tak pernah mudah, perjuanganmu penuh kerikil tajam, darimu aku begitu banyak belajar tentang keikhlasan, kejujuran, bahkan kehidupan. Kau tak pernah lelah memberikan semua yang terbaik demi keluarga tak sekalipun kau terlihat lemah saat manjalani hari penuh rintangan. Kau memang pengganti Ibu yang paling aku sayang, saat masa paling sulitpun hanya kau yang paling bisa menjadi penenang, hampir semua pilihan dalam hidupku kau begitu peka menilai dan apapun pendapatmu tak pernah sekalipun salah, dan aku bersyukur karena Allah menghadirkanmu dalam hidupku. Terlalu banyak air mata jika ku ingat betapa berat hari-hari saat cobaan terberat itu datang tapi kau tetap tegar, terbuat dari apa hatimu adindaku sayang?!      Kadang, dalam sujud aku selalu menye...