Langsung ke konten utama

Kita Usahakan Rumah Itu

Sejak kau mengerti kata pulang, maka sejak itu kau tahu bahwa yang kau butuhkan hanya sebuah tempat paling nyaman bernama Rumah. Apapun, siapapun, bahkan dimanapun, kau pasti merindukan suasana tenang sekaligus tentram tempat kau merebahkan semua keluh dan peluh dalam bentuk pelukan.


"Kata orang, rumah tak saja sekedar bentuk bangunan yang dijadikan tempat beristirahat dan tempat tinggal dalam beberapa waktu tertentu, sebab jika pengertian rumah hanya sekedar tempat untuk tinggal apa bedanya dengan kandang, lalu jika hanya tempat beristirahat apa bedanya rumah dengan sangkar?
Rumah yang kita tahu lebih dari itu, sebab rumah sejatinya adalah perantara antara rindu dan pulang di pertemukan dan tempat semua rasa berpulang".

Kita sering kali lelah tak berkesudahan, kadang di siksa sepi yang tak berujung, rasa kehilangan namun tak kunjung usai, padahal kita hanya butuh rumah untuk pulang, tapi sayang, entah sudah berapa lama kita berada pada persimpangan sebab rumah yang kita usahakan sudah tak menjadi sebuah kebutuhan atau kita sudah lupa dimana arah jalan menuju pulang. Kita terlalu asik oleh berbagai keindahan dalam ingar-bingar kesementaraan sehingga menjadi asing saat di hadapkan oleh kenyataan, ternyata rumah yang kita kira telah lama di tinggalkan dalam kondisi yang sangat menyedihkan.

Bukan, yang kita kira bukan lagi rumah, melainkan hanya tempat yang terbangkalai dan sudah tak layak di jadikan tempat untuk pulang. Seperti halnya sungai yang tempat pulangnya pada samudera, terkadang, perasaan yang sedang kita alami, entah itu rasa sakit, bahagia, terluka bahkan tawa semua itu butuh muara agar tak berakhir sia-sia, mereka butuh rumah untuk pulang. Anehnya kita, sering mendefinisikan pulangnya kita seperti kapal pada pelabuhan padahal rumah kapal yang sebenarnya adalah lautan, Sungguh menyedihkan!!!

Dan pada akhirnya, mari kita usahakan rumah itu, entah rumah dalam arti yang sebenarnya atau rumah tempat semua kisah pulang dalam peraduan. Semua orang bisa membangun rumah tapi tak semua orang mampu mempertahankan dan merawat rumah menjadi tempat semua keluh kesah di tumpahkan lalu dengannya kita merasa aman, nyaman, dan damai dalam ketenangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiraku Utuh Ternyata Runtuh

Pada akhirnya, semua kisah akan menemui ujung usainya masing-masing, sebab kita berhak bahagia dengan pilihan yang kita tetapkan. Tak apa terluka, selagi yakin masih ada lupa semuanya akan baik-baik saja.  Sembari menikmati instrumen Bossanova di lengangnya ruangan Kopi Lain Hati sore itu, memantik diri dan jemariku mengetik kata demi kata dan tersusun menjadi paragraf dan begitulah tulisan ini dimulai. The Architecture of Love, sebuah novel dari Ika Natassa yang kemudian di filmkan dan diperankan oleh Putri Moreno sebagai Raia dan Nicola Saputra sebagai River, berhasil membuatku kagum dan merasa tak sia-sia datang ke bioskop malam itu. Alur cerita yang tak membosankan dan latar kisah dari kedua tokoh yang tak terlalu di dramatisir membuat film itu sangat layak di tonton. Pertemuan seorang penulis dan seorang arsitek di kota New York dengan tujuan yang sama yaitu Move On dari kisah percintaan mereka masing-masing. Kisah dari dari film tersebut kira-kira begini, “Seorang penulis po...

Bukan Kita

  PUAN Perihal malam ini aku benar-benar ingin mengutuk diri sendiri. Tuan, aku tau tulusmu untuku tapi maaf aku tak bisa merasakannya Mati rasa yang sekarang membuatku tak bisa menerima mu Banyak hal yang tak bisa ku utarakan saat bersamamu Tapi, ada sesuatu yang begitu menjerat tubuh ini Rasa tak pernah ingin mempercayai seseorang lagi itu terus menerus tumbuh Seperti hidup dan bertumbuh Usahamu yang tak pernah menyerah itu masih tak cukup membuat perasaan ini tumbuh Sakit masalalu itu terus terjerat, rasanya untuk mempercayai seseorang lagi itu benar-benar hal yang mustahil Maaf, tuan tapi bolehkah usahamu lebih dikeraskan lagi? Aku percaya disuatu hari aku akan kembali seperti semula walaupun dengan banyak sekali goresan dan kotoran ditubuh aku berharap engkau tak pernah berhenti untuk melakukan semua itu.   TUAN   Puan, tentang peduliku kemarin tak usah kau hirau Aku tahu tulusku tak bisa menembus benteng trauma di hidupmu Puan, kemarin aku menginginkanmu dan menjadi...

Kado Sempro

Semua tentangmu mari kita rayakan, meski hanya kecil-kecilan, meski cuma lewat doa tapi kau adalah manusia paling ikhlas yang pernah ku kenal dan semua kamu mesti kita rayakan.          Perjalananmu tak pernah mudah, perjuanganmu penuh kerikil tajam, darimu aku begitu banyak belajar tentang keikhlasan, kejujuran, bahkan kehidupan. Kau tak pernah lelah memberikan semua yang terbaik demi keluarga tak sekalipun kau terlihat lemah saat manjalani hari penuh rintangan. Kau memang pengganti Ibu yang paling aku sayang, saat masa paling sulitpun hanya kau yang paling bisa menjadi penenang, hampir semua pilihan dalam hidupku kau begitu peka menilai dan apapun pendapatmu tak pernah sekalipun salah, dan aku bersyukur karena Allah menghadirkanmu dalam hidupku. Terlalu banyak air mata jika ku ingat betapa berat hari-hari saat cobaan terberat itu datang tapi kau tetap tegar, terbuat dari apa hatimu adindaku sayang?!      Kadang, dalam sujud aku selalu menye...