Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Bukan Kita VI

"Ikhlaskan sesuatu yang berpotensi mengecewakanmu, maka akan banyak hal baik yang terus datang". PUAN Hari-hari yang kulalui saat ini terasa begitu berat, seperti benang kusut nan kalut. Namun, setiap kali aku berbicara denganmu, tuan, seolah-olah benang kusut itu mulai terurai. Coffeshop yang sering kita kunjungi menjadi saksi bisu betapa bahagianya kita kala itu. Tuan, tuturmu yang bijak selalu menjadi penawar bagi kekecewaanku. "Tidak semua hal yang kita rencanakan bisa sesuai dengan apa yang kita inginkan," begitu katamu. Maka, aku belajar untuk membuat ruang ikhlas yang seluas-luasnya bagi kecewa yang tak terduga. Kata-katamu yang indah, "Ikhlaskan sesuatu yang berpotensi mengecewakanmu, maka akan banyak hal baik yang terus datang," sungguh menjadi mantra bagi jiwaku. Aku jatuh cinta dengan kalimat itu, karena di dalamnya terkandung kekuatan untuk membebaskan diri dari kungkungan kekecewaan. Terima kasih, Tuan, telah menjadi pelita dalam...

Bukan Kita V

Bagai desir pasir yang disapu ombak Bagai angin malam di musim gugur Bagai bunga sakura yang terus berjatuhan menerpa kulit PUAN Tuan lembut sekali senyummu kala itu, perlahan memori-memori indah terus terukir. Momen ketika kau tak berhenti memberikan lelucon yang bahkan aku saja tak terpikirkan bahwa ada hal selucu itu di bumi, eskrim dan karangan bunga, bahkan hanya mengelilingi kota hingga larut malam. Disaat itulah aku terus terusan mengutuk waktu, kenapa. . . sialannya waktu terus bergerak, sedikit keluhku karena waktu yang tak banyak itu terus terusan menghantui, rasa tak ingin berpisah itu benar-benar terus muncul. Tuan aku benci lambaian tangan mu selepas kita seharian melepas rindu, karna aku tahu tuan setelah ini aku akan terus menabung lagi rindu ini untuk pekan selanjutnya karna kegiatan mu yang tek pernah kosong itu. Tapi… rasanya menunggu pekan selanjutnya terasa sangat lama tuan, Ingin sekali rasanya aku bisa langsung terus selalu ada disetiap kegiatan padat...

Bukan Kita IV

KONSER PUAN ”M ungkinkah kau merasakan semua yang ku pasrahkan"  sepenggal lirik itu, aku cukup merasa hanyut didalam alunan musik pada gemuru riuh malam itu. Sementara, genggam tanganmu seolah meyakinkanku bahwa apa yang tak teryakini selama ini luruh sekejap mata, Tuan. Mungkin itu yang aku rasakan Ketika engkau mengajakku ke konser malam itu. Untukmu, Tuan, entah terimakasih yang keberapa kata itu terucap, sebab karena dari banyaknya malam-malam sepiku engkau hadir dengan kejutanmu yang membuat sedikit warna di hidup gadis mungil ini. Rangkulanmu ditengah gemanya lagu vierratale malam itu, duniaku seolah hanya ada kau yang selalu menjadi teduh di getir hidupku. Untuk malam penuh warna, beribu tawa itu, Tuan, sekali lagi gadis mungil ini mengucapkan ribuan terimakasih, rasa yang begitu gembira itu tak akan pernah bisa ku lupakan, tapi selalu ingin ku luapkan. Aku ingin benjadi berisik, biarkan saja dunia tahu bahwa aku beruntung telah di pertemukan dengan orang sepe...