"Ikhlaskan sesuatu yang berpotensi mengecewakanmu, maka akan banyak hal baik yang terus datang". PUAN Hari-hari yang kulalui saat ini terasa begitu berat, seperti benang kusut nan kalut. Namun, setiap kali aku berbicara denganmu, tuan, seolah-olah benang kusut itu mulai terurai. Coffeshop yang sering kita kunjungi menjadi saksi bisu betapa bahagianya kita kala itu. Tuan, tuturmu yang bijak selalu menjadi penawar bagi kekecewaanku. "Tidak semua hal yang kita rencanakan bisa sesuai dengan apa yang kita inginkan," begitu katamu. Maka, aku belajar untuk membuat ruang ikhlas yang seluas-luasnya bagi kecewa yang tak terduga. Kata-katamu yang indah, "Ikhlaskan sesuatu yang berpotensi mengecewakanmu, maka akan banyak hal baik yang terus datang," sungguh menjadi mantra bagi jiwaku. Aku jatuh cinta dengan kalimat itu, karena di dalamnya terkandung kekuatan untuk membebaskan diri dari kungkungan kekecewaan. Terima kasih, Tuan, telah menjadi pelita dalam...
Aku bukan penulis, hanya saja suaraku terlalu keluh untuk berucap, dari tinta lalu abadi dalam kata.