Langsung ke konten utama

Bukan Kita V

Bagai desir pasir yang disapu ombak
Bagai angin malam di musim gugur
Bagai bunga sakura yang terus berjatuhan menerpa kulit


PUAN

Tuan lembut sekali senyummu kala itu, perlahan memori-memori indah terus terukir.
Momen ketika kau tak berhenti memberikan lelucon yang bahkan aku saja tak terpikirkan bahwa ada hal selucu itu di bumi, eskrim dan karangan bunga, bahkan hanya mengelilingi kota hingga larut malam. Disaat itulah aku terus terusan mengutuk waktu, kenapa. . . sialannya waktu terus bergerak, sedikit keluhku karena waktu yang tak banyak itu terus terusan menghantui, rasa tak ingin berpisah itu benar-benar terus muncul.

Tuan aku benci lambaian tangan mu selepas kita seharian melepas rindu, karna aku tahu tuan setelah ini aku akan terus menabung lagi rindu ini untuk pekan selanjutnya karna kegiatan mu yang tek pernah kosong itu.

Tapi… rasanya menunggu pekan selanjutnya terasa sangat lama tuan,
Ingin sekali rasanya aku bisa langsung terus selalu ada disetiap kegiatan padatmu tuan,
Harapan gadis mungil ini tuan, semoga sabar yang tak tahu kapan bisa dipetik ini bisa membuahkan hasil yang tidak membuat bagian lain terluka.



TUAN

Puan, aku tidak sedang menggoda tapi, apapun itu saat berada di dekatmu aku selalu jadi diriku sendiri yang tanpa sadar bertingkah konyol dengan banyolan receh, tawamu, itu yang selalu aku tunggu bahkan membuatku selalu rindu. Sumringah pada senyum lucumu, membuatku selalu berharap "mungkinkah kamu akhir dari pencarian panjangku". Kau membenci pisah kita yang sebentar, aku malah takut, takut jika kau tak merasakan bahagia yang sama seperti yang kurasa. Soal waktu, tak perlu kita kutuk mari kita ketuk langit agar Sang Pemilik waktu merestui apa yang sedang kita rasakan dan kita usahakan. 

Puan, sejak aku memutuskan menetapkan rasa padamu aku sudah siap dengan segala alur kisahnya. Bukankah cinta datang bukan tetang seberapa lama engkau saling mengenal melainkan ia akan datang pada orang-orang yang bingung saat menemukan alasan mengapa ia mencintai dan dicintai. "Sebab cinta tak memberikan apapun selain dirinya sendiri dan tidak mengambil apapun kecuali dirinya sendiri".

Untuk kita, Puan, mari berprasangka baik terhadap semesta, mari kita upayakan hal-hal baik dan merayakan semsetinya layak untuk dirayakan. Sederhanya saja, Puan, "jika sesuatu telah ditetapkan untuk kita, tak peduli apapun gangguan dan rintangan ia akan tetap menjadi milik kita. Tapi jika sesuatu itu bukan ditetapkan untuk kita, akan selalu ada alasan yang mengharuskannya berakhir".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiraku Utuh Ternyata Runtuh

Pada akhirnya, semua kisah akan menemui ujung usainya masing-masing, sebab kita berhak bahagia dengan pilihan yang kita tetapkan. Tak apa terluka, selagi yakin masih ada lupa semuanya akan baik-baik saja.  Sembari menikmati instrumen Bossanova di lengangnya ruangan Kopi Lain Hati sore itu, memantik diri dan jemariku mengetik kata demi kata dan tersusun menjadi paragraf dan begitulah tulisan ini dimulai. The Architecture of Love, sebuah novel dari Ika Natassa yang kemudian di filmkan dan diperankan oleh Putri Moreno sebagai Raia dan Nicola Saputra sebagai River, berhasil membuatku kagum dan merasa tak sia-sia datang ke bioskop malam itu. Alur cerita yang tak membosankan dan latar kisah dari kedua tokoh yang tak terlalu di dramatisir membuat film itu sangat layak di tonton. Pertemuan seorang penulis dan seorang arsitek di kota New York dengan tujuan yang sama yaitu Move On dari kisah percintaan mereka masing-masing. Kisah dari dari film tersebut kira-kira begini, “Seorang penulis po...

Bukan Kita

  PUAN Perihal malam ini aku benar-benar ingin mengutuk diri sendiri. Tuan, aku tau tulusmu untuku tapi maaf aku tak bisa merasakannya Mati rasa yang sekarang membuatku tak bisa menerima mu Banyak hal yang tak bisa ku utarakan saat bersamamu Tapi, ada sesuatu yang begitu menjerat tubuh ini Rasa tak pernah ingin mempercayai seseorang lagi itu terus menerus tumbuh Seperti hidup dan bertumbuh Usahamu yang tak pernah menyerah itu masih tak cukup membuat perasaan ini tumbuh Sakit masalalu itu terus terjerat, rasanya untuk mempercayai seseorang lagi itu benar-benar hal yang mustahil Maaf, tuan tapi bolehkah usahamu lebih dikeraskan lagi? Aku percaya disuatu hari aku akan kembali seperti semula walaupun dengan banyak sekali goresan dan kotoran ditubuh aku berharap engkau tak pernah berhenti untuk melakukan semua itu.   TUAN   Puan, tentang peduliku kemarin tak usah kau hirau Aku tahu tulusku tak bisa menembus benteng trauma di hidupmu Puan, kemarin aku menginginkanmu...

Kado Sempro

Semua tentangmu mari kita rayakan, meski hanya kecil-kecilan, meski cuma lewat doa tapi kau adalah manusia paling ikhlas yang pernah ku kenal dan semua kamu mesti kita rayakan.          Perjalananmu tak pernah mudah, perjuanganmu penuh kerikil tajam, darimu aku begitu banyak belajar tentang keikhlasan, kejujuran, bahkan kehidupan. Kau tak pernah lelah memberikan semua yang terbaik demi keluarga tak sekalipun kau terlihat lemah saat manjalani hari penuh rintangan. Kau memang pengganti Ibu yang paling aku sayang, saat masa paling sulitpun hanya kau yang paling bisa menjadi penenang, hampir semua pilihan dalam hidupku kau begitu peka menilai dan apapun pendapatmu tak pernah sekalipun salah, dan aku bersyukur karena Allah menghadirkanmu dalam hidupku. Terlalu banyak air mata jika ku ingat betapa berat hari-hari saat cobaan terberat itu datang tapi kau tetap tegar, terbuat dari apa hatimu adindaku sayang?!      Kadang, dalam sujud aku selalu menye...