Aku adalah rindu berharap temu yang sejatinya semu dan kita Sempurna dalam rasa tapi tak pernah abadi dalam kisah.
Bagiku, halu bukan ilusi tapi bentuk rasa paling suci, seperti yang pernah tertulis dalam syair sang sufi Rummi,
Aku memilih mencintaimu dalam diam.
Karena dalam diam tak kutemukan penolakan.
Aku memilih mencintaimu dalam sepi.
Sebab dalam kesepian tidak ada orang lain yang memilikimu,
kecuali aku.
Aku memilih memujamu dari kejauhan.
Karena jarak melindungiku dari luka.
Aku memilih memilikimu dalam mimpi.
Karena dalam mimpi, kau tak akan pernah mati.
~~~~
Lagu photographnya si Ed Sheeran, selalu menjadi instrumen pengantar letihku menuju lelap yang melelapkan. Liriknya menggema dalam earphone mungil selalu menemaniku memaknai setiap bait terlantun, dunia sejenak berhenti untuk beberapa saat kala mata terpejam pikir menerawang jauh beriringan bersama ketukan suara musik, tak mendayu tapi cukup membuat jiwaku meluluh. Durasi 4:18 menit dari lagu itu selalu berhasil membawaku pada kalimat "Aku rindu sedang kau adalah semu" dan temu selalu menggoda batinku menahan sesak sebab ia memaksa waktu berandai sementara alam bawah sadarku perlahan membuka lembar halaman memori dan lagi, aku jatuh dalam kenangan.
We keep this love in a photograph
We made these memories for ourselves
Where our eyes are never closing
Hearts are never broken
And time's forever frozen still
So you can keep me inside the pocket of your ripped jeans
Holding me closer 'til our eyes meet
You won't ever be alone, wait for me to come home
Itu lirik favoritku, aku masih ingat bagaimana kau bercinta dengan kamera kesayanganmu, kemudian menagkap setiap momen dan banyak obyek terperangkap dari fokus lensa yang kau bidik sama halnya aku yang saat ini terbelenggu dan terperangkap oleh kisah dulu bernama KITA yang hampir berubah menjadi MENIKAH sebelum Tuhan menyimpan bahagia sementara untuk selamanya. Tentang perbincangan kita, tentang gaun robek, tentang sekuntum Mawar yang kau terima, tentang hafalan dan puisi yang selalu kupastikan kau adalah orang pertama yang mendengar dan membacanya, tentang Es krim dan makanan favoritmu, tentang anak-anak yang selalu men "Cie-cie" kebersamaan kita, tentang foto kecil yang menjadi awal cerita baru setelah belasan tahun kita tak saling sapa, tentang mengunjungi taman bunga yang kau pinta, dan tentang kata "Tetap Semangatmu" yang menjadi kekuatanku bertahan dalam segala ketakutan.
Sejak kau berpulang, aku semakin dingin dan semakin larut dalam sunyi, bersembunyi dibalik ringkih, beku merintih menahan sesak dalam ruai raga merapuh. Sungguh, inginku kini hanyalah angan berkepanjangan dan tak kunjung berkesudahan. Tolong aku, tolong yakinkan padaku bahwa kau benar-benar bahagia, kirim pesan untukku senyum sayumu lewat mimpi agar tak sesak aku menahan isak atas doa yang kulangitkan pada sang maha pemilik skenario kehidupan.
It's really deep dan aku bisa merasakan emosi dalam tulisan ini. Terus berkarya and you deserve it.
BalasHapus