Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

Bukan Kita III

TERIMA, KASIH        PUAN   Tuan, terimakasih di sela-sela rusakku, engkau selalu menjadi tempat pulangku. Tuan, terimakasih karena engkau tak pernah lelah dangan wanitamu. Tuan terimakasih untuk tidak selalu menyerah dengan keadaan yang berantakan ini. Mungkin kata “terimakasih” tak cukup untuk membalas kebaikan mu Tuan, namun percayalah, tak pernah lupa ku sematkan namamu didalam sujud terakhir ku, dan juga tak pernah lupa aku untuk selalu merayu tuhan supaya surat takdirku itu adalah kamu, Tuan. Tuan, mungkin ini terasa sedikit seperti lelucon tapi rasa yang selalu aku rasakan saat bersamamu itu benar-benar hal yang indah bagiku. Tuan, engkau tau ada kalimat seperti “cinta adalah hal yang begitu indah, maka cintailah satu orang sampai liang lahat mu tergali”. Jika sampai liang lahat ku tergali aku berharap engkau masih tetap menjadi cinta abadiku. Terimakasih telah tumbuh di hidup wanita berantakan ini, doaku akan selalu membersamaimu.       T...

Rain on twilight

Sementara, riuh kita hanya rinai hujan sore itu. Selebihnya kita diam tanpa kata dan masih saling menerka. Tak ada yang paling sendu dari rinai hujan di sore sabtu. Entah Menetap atau hanya berteduh, ia akan tetap jatuh. Badainya di benci rintiknya di tunggu, ia selalu rela memberi sejuk tanpa menggerutu. Hujan dengan genangan rindunya,meneteskan kisah pilu di setiap jatuhnya. Mengalirkan sepi dalam dinginnya waktu, menyisakan tanya di relung kalbu. Pada Wajah pelangi dengan indah lekuk warna, melengkung harapan setelah badai reda. Menghias cakrawala dengan pesona, janji indah tuk jiwa yang merana. Mempesona memang, ia bak mimpi ada tapi tak pernah nyata. Indah namun hanya sekejap mata. Mempesona, lalu nyatanya tak ubah seperti fatamorgana. Di ujung senja dengan janjinya kembali pada petang, membawa pulang segala penantian yang panjang. Mengakhiri hari dengan nuansa syahdu, menyongsong malam dalam dekapan rindu. Lalu Senja, lalu lara. Ia nya merona jingga menggugah jiwa. Pa...

Bukan Kita II

" Belajar mencintai diri sendiri adalah cara mendatangkan bahagia paling indah ".   PUAN Permisi, Tuan, apakah engkau tahu dimana letak kebahagiaan? Aku sudah lama sekali mencari siapa, apa, dimana, dan bagaimana bentuk kebahagiaan. Jika engkau mengetahui atau memiliki sedikit kebahagiaan maukah Tuan dengan suka rela membaginya dengan manusia miniatur ini? Tuan, keriting sudah tangan ini mengais demi menemukan kebahagiaan itu rengkuh sudah tulang ini membungkuk demi kebahagiaan itu Tuan??? Kenapa engkau berdiam diri saja?? Apakah engkau memiliki kebahagiaan? Tolong, Tuan jika engkau tak rela membaginya tolong sedikit saja perlihatkan apa kebahagiaan itu. Hampir habis nyawa ini, Sesak sudah nafas ini, haruskah ku tamatkan riwayat ini. Tuan, jika engkau tak memiliki kebahagiaan bolehkah gadis si miniatur ini mengajak mu mencari kebahagiaan itu bersama? Mungkin akan lebih mudah mendapatkannya jika kita berdua. TUAN Hey, Puan. . . Ada apa denganmu, setiba-tiba itu kau ajukan pert...