KONSER PUAN ”M ungkinkah kau merasakan semua yang ku pasrahkan" sepenggal lirik itu, aku cukup merasa hanyut didalam alunan musik pada gemuru riuh malam itu. Sementara, genggam tanganmu seolah meyakinkanku bahwa apa yang tak teryakini selama ini luruh sekejap mata, Tuan. Mungkin itu yang aku rasakan Ketika engkau mengajakku ke konser malam itu. Untukmu, Tuan, entah terimakasih yang keberapa kata itu terucap, sebab karena dari banyaknya malam-malam sepiku engkau hadir dengan kejutanmu yang membuat sedikit warna di hidup gadis mungil ini. Rangkulanmu ditengah gemanya lagu vierratale malam itu, duniaku seolah hanya ada kau yang selalu menjadi teduh di getir hidupku. Untuk malam penuh warna, beribu tawa itu, Tuan, sekali lagi gadis mungil ini mengucapkan ribuan terimakasih, rasa yang begitu gembira itu tak akan pernah bisa ku lupakan, tapi selalu ingin ku luapkan. Aku ingin benjadi berisik, biarkan saja dunia tahu bahwa aku beruntung telah di pertemukan dengan orang sepertimu. Saat ...
TERIMA, KASIH PUAN Tuan, terimakasih di sela-sela rusakku, engkau selalu menjadi tempat pulangku. Tuan, terimakasih karena engkau tak pernah lelah dangan wanitamu. Tuan terimakasih untuk tidak selalu menyerah dengan keadaan yang berantakan ini. Mungkin kata “terimakasih” tak cukup untuk membalas kebaikan mu Tuan, namun percayalah, tak pernah lupa ku sematkan namamu didalam sujud terakhir ku, dan juga tak pernah lupa aku untuk selalu merayu tuhan supaya surat takdirku itu adalah kamu, Tuan. Tuan, mungkin ini terasa sedikit seperti lelucon tapi rasa yang selalu aku rasakan saat bersamamu itu benar-benar hal yang indah bagiku. Tuan, engkau tau ada kalimat seperti “cinta adalah hal yang begitu indah, maka cintailah satu orang sampai liang lahat mu tergali”. Jika sampai liang lahat ku tergali aku berharap engkau masih tetap menjadi cinta abadiku. Terimakasih telah tumbuh di hidup wanita berantakan ini, doaku akan selalu membersamaimu. T...