Langsung ke konten utama

HANYA KOMA, BUKAN TITIK

Mereka sibuk dengan pekerjaannya, penat dengan segala tugas dan rutinitas kesehariannya sedang aku, sibuk bertengkar den Jgan pikiran dan penat dengan keadaan yang hampir tak bisa lagi ku kendalikan. Saat di tengah keramaian, aku mencoba menikmati semua riuh memecah gendang telinga tapi hati dan pikiran selalu menerawang jauh membawa seluruh gelisah mencabik ubun-ubun kepala, sungguh rasanya otak ingin pecah. Ada apa denganku, ini sudah terlalu lama berlarut sampai pada aku tak lagi percaya pada kemampuanku dalam meredam situasi. Jauh sebelum hari ini, hidupku baik-baik saja kadang terlintas di pikiran "sekejam itukah dunia bekerja", atau aku butuh rehat, sebab huruf saja butuh jeda agar dapat menjadi makna, begitupun aku yang mungkin sedang jenuh dan merasakan lelah kemudian juga butuh jeda agar tahu bagaimana rasanya tenang. Tapi pada tenang yang mana, pada nyaman yang mana, pada bahagia yang seperti apa?

    Adakah manusia lain yang merasakan hal yang sama denganku, tertatih setiap hari menjalani ini. Sungguh, aku hampir gila mendengar suara dalam kepalaku berkelahi, separah itu logika dan naluriku. Ya Tuhan, perasaan seperti apa yang sedang aku rasakan, berapa lama lagi aku harus bingung mengartikannya. Seruntuh itukah keyakinanku pada prinsip-prinsip kehidupan, sudah sejauh itukah keimananku layu, semenggunung itukah dosaku hingga membuatku terkulai. Wahai dzat yang maha segalanya, aku tersungkur dan mengaku bahwa selama ini diriku angkuh, kemudian ruang hatiku tertumpu seluruh perasaan iri, dengki dan semua sifat buruk yang tak kau ridhoi. 

    Aku ingin seperti dulu, layaknya hamba yang mengerti bahwa yang paling berhak menentukan setiap takdir kehidupan, aku ingin seperti dulu, yang selalu tahu makna bahwa nikmat yang tak tertara adalah saat kepalaku sujud diatas sajadah. Wahai dzat yang jiwaku di dalam genggaman-Mu, tuntun hatiku berjalan bahkan jika tak mampu tumpuh jalanku merangkak menuju ampunan-Mu. Semoga setelah ini, tak ada lagi lalai yang terulang sampai sejauh ini. Aku percaya bahwa akan selalu ada kemudahan setelah kesulitan ya Allah, aku percaya bahwa semua yang sedang kulalui ini tak melebihi kapasitas dan batas kemampuan ku.
HASBUNALLAH WANIKMAL WAKIL NIKMAL MAULA WANIKMAN NASIR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiraku Utuh Ternyata Runtuh

Pada akhirnya, semua kisah akan menemui ujung usainya masing-masing, sebab kita berhak bahagia dengan pilihan yang kita tetapkan. Tak apa terluka, selagi yakin masih ada lupa semuanya akan baik-baik saja.  Sembari menikmati instrumen Bossanova di lengangnya ruangan Kopi Lain Hati sore itu, memantik diri dan jemariku mengetik kata demi kata dan tersusun menjadi paragraf dan begitulah tulisan ini dimulai. The Architecture of Love, sebuah novel dari Ika Natassa yang kemudian di filmkan dan diperankan oleh Putri Moreno sebagai Raia dan Nicola Saputra sebagai River, berhasil membuatku kagum dan merasa tak sia-sia datang ke bioskop malam itu. Alur cerita yang tak membosankan dan latar kisah dari kedua tokoh yang tak terlalu di dramatisir membuat film itu sangat layak di tonton. Pertemuan seorang penulis dan seorang arsitek di kota New York dengan tujuan yang sama yaitu Move On dari kisah percintaan mereka masing-masing. Kisah dari dari film tersebut kira-kira begini, “Seorang penulis po...

Bukan Kita

  PUAN Perihal malam ini aku benar-benar ingin mengutuk diri sendiri. Tuan, aku tau tulusmu untuku tapi maaf aku tak bisa merasakannya Mati rasa yang sekarang membuatku tak bisa menerima mu Banyak hal yang tak bisa ku utarakan saat bersamamu Tapi, ada sesuatu yang begitu menjerat tubuh ini Rasa tak pernah ingin mempercayai seseorang lagi itu terus menerus tumbuh Seperti hidup dan bertumbuh Usahamu yang tak pernah menyerah itu masih tak cukup membuat perasaan ini tumbuh Sakit masalalu itu terus terjerat, rasanya untuk mempercayai seseorang lagi itu benar-benar hal yang mustahil Maaf, tuan tapi bolehkah usahamu lebih dikeraskan lagi? Aku percaya disuatu hari aku akan kembali seperti semula walaupun dengan banyak sekali goresan dan kotoran ditubuh aku berharap engkau tak pernah berhenti untuk melakukan semua itu.   TUAN   Puan, tentang peduliku kemarin tak usah kau hirau Aku tahu tulusku tak bisa menembus benteng trauma di hidupmu Puan, kemarin aku menginginkanmu dan menjadi...

Kado Sempro

Semua tentangmu mari kita rayakan, meski hanya kecil-kecilan, meski cuma lewat doa tapi kau adalah manusia paling ikhlas yang pernah ku kenal dan semua kamu mesti kita rayakan.          Perjalananmu tak pernah mudah, perjuanganmu penuh kerikil tajam, darimu aku begitu banyak belajar tentang keikhlasan, kejujuran, bahkan kehidupan. Kau tak pernah lelah memberikan semua yang terbaik demi keluarga tak sekalipun kau terlihat lemah saat manjalani hari penuh rintangan. Kau memang pengganti Ibu yang paling aku sayang, saat masa paling sulitpun hanya kau yang paling bisa menjadi penenang, hampir semua pilihan dalam hidupku kau begitu peka menilai dan apapun pendapatmu tak pernah sekalipun salah, dan aku bersyukur karena Allah menghadirkanmu dalam hidupku. Terlalu banyak air mata jika ku ingat betapa berat hari-hari saat cobaan terberat itu datang tapi kau tetap tegar, terbuat dari apa hatimu adindaku sayang?!      Kadang, dalam sujud aku selalu menye...