Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Bukan Kita VI

"Ikhlaskan sesuatu yang berpotensi mengecewakanmu, maka akan banyak hal baik yang terus datang". PUAN Hari-hari yang kulalui saat ini terasa begitu berat, seperti benang kusut nan kalut. Namun, setiap kali aku berbicara denganmu, tuan, seolah-olah benang kusut itu mulai terurai. Coffeshop yang sering kita kunjungi menjadi saksi bisu betapa bahagianya kita kala itu. Tuan, tuturmu yang bijak selalu menjadi penawar bagi kekecewaanku. "Tidak semua hal yang kita rencanakan bisa sesuai dengan apa yang kita inginkan," begitu katamu. Maka, aku belajar untuk membuat ruang ikhlas yang seluas-luasnya bagi kecewa yang tak terduga. Kata-katamu yang indah, "Ikhlaskan sesuatu yang berpotensi mengecewakanmu, maka akan banyak hal baik yang terus datang," sungguh menjadi mantra bagi jiwaku. Aku jatuh cinta dengan kalimat itu, karena di dalamnya terkandung kekuatan untuk membebaskan diri dari kungkungan kekecewaan. Terima kasih, Tuan, telah menjadi pelita dalam...

Bukan Kita V

Bagai desir pasir yang disapu ombak Bagai angin malam di musim gugur Bagai bunga sakura yang terus berjatuhan menerpa kulit PUAN Tuan lembut sekali senyummu kala itu, perlahan memori-memori indah terus terukir. Momen ketika kau tak berhenti memberikan lelucon yang bahkan aku saja tak terpikirkan bahwa ada hal selucu itu di bumi, eskrim dan karangan bunga, bahkan hanya mengelilingi kota hingga larut malam. Disaat itulah aku terus terusan mengutuk waktu, kenapa. . . sialannya waktu terus bergerak, sedikit keluhku karena waktu yang tak banyak itu terus terusan menghantui, rasa tak ingin berpisah itu benar-benar terus muncul. Tuan aku benci lambaian tangan mu selepas kita seharian melepas rindu, karna aku tahu tuan setelah ini aku akan terus menabung lagi rindu ini untuk pekan selanjutnya karna kegiatan mu yang tek pernah kosong itu. Tapi… rasanya menunggu pekan selanjutnya terasa sangat lama tuan, Ingin sekali rasanya aku bisa langsung terus selalu ada disetiap kegiatan padat...

Bukan Kita IV

KONSER PUAN ”M ungkinkah kau merasakan semua yang ku pasrahkan"  sepenggal lirik itu, aku cukup merasa hanyut didalam alunan musik pada gemuru riuh malam itu. Sementara, genggam tanganmu seolah meyakinkanku bahwa apa yang tak teryakini selama ini luruh sekejap mata, Tuan. Mungkin itu yang aku rasakan Ketika engkau mengajakku ke konser malam itu. Untukmu, Tuan, entah terimakasih yang keberapa kata itu terucap, sebab karena dari banyaknya malam-malam sepiku engkau hadir dengan kejutanmu yang membuat sedikit warna di hidup gadis mungil ini. Rangkulanmu ditengah gemanya lagu vierratale malam itu, duniaku seolah hanya ada kau yang selalu menjadi teduh di getir hidupku. Untuk malam penuh warna, beribu tawa itu, Tuan, sekali lagi gadis mungil ini mengucapkan ribuan terimakasih, rasa yang begitu gembira itu tak akan pernah bisa ku lupakan, tapi selalu ingin ku luapkan. Aku ingin benjadi berisik, biarkan saja dunia tahu bahwa aku beruntung telah di pertemukan dengan orang sepe...

Bukan Kita III

TERIMA, KASIH        PUAN   Tuan, terimakasih di sela-sela rusakku, engkau selalu menjadi tempat pulangku. Tuan, terimakasih karena engkau tak pernah lelah dangan wanitamu. Tuan terimakasih untuk tidak selalu menyerah dengan keadaan yang berantakan ini. Mungkin kata “terimakasih” tak cukup untuk membalas kebaikan mu Tuan, namun percayalah, tak pernah lupa ku sematkan namamu didalam sujud terakhir ku, dan juga tak pernah lupa aku untuk selalu merayu tuhan supaya surat takdirku itu adalah kamu, Tuan. Tuan, mungkin ini terasa sedikit seperti lelucon tapi rasa yang selalu aku rasakan saat bersamamu itu benar-benar hal yang indah bagiku. Tuan, engkau tau ada kalimat seperti “cinta adalah hal yang begitu indah, maka cintailah satu orang sampai liang lahat mu tergali”. Jika sampai liang lahat ku tergali aku berharap engkau masih tetap menjadi cinta abadiku. Terimakasih telah tumbuh di hidup wanita berantakan ini, doaku akan selalu membersamaimu.   ...

Rain on twilight

Sementara, riuh kita hanya rinai hujan sore itu. Selebihnya kita diam tanpa kata dan masih saling menerka. Tak ada yang paling sendu dari rinai hujan di sore sabtu. Entah Menetap atau hanya berteduh, ia akan tetap jatuh. Badainya di benci rintiknya di tunggu, ia selalu rela memberi sejuk tanpa menggerutu. Hujan dengan genangan rindunya,meneteskan kisah pilu di setiap jatuhnya. Mengalirkan sepi dalam dinginnya waktu, menyisakan tanya di relung kalbu. Pada Wajah pelangi dengan indah lekuk warna, melengkung harapan setelah badai reda. Menghias cakrawala dengan pesona, janji indah tuk jiwa yang merana. Mempesona memang, ia bak mimpi ada tapi tak pernah nyata. Indah namun hanya sekejap mata. Mempesona, lalu nyatanya tak ubah seperti fatamorgana. Di ujung senja dengan janjinya kembali pada petang, membawa pulang segala penantian yang panjang. Mengakhiri hari dengan nuansa syahdu, menyongsong malam dalam dekapan rindu. Lalu Senja, lalu lara. Ia nya merona jingga menggugah jiwa. Pa...

Bukan Kita II

" Belajar mencintai diri sendiri adalah cara mendatangkan bahagia paling indah ".   PUAN Permisi, Tuan, apakah engkau tahu dimana letak kebahagiaan? Aku sudah lama sekali mencari siapa, apa, dimana, dan bagaimana bentuk kebahagiaan. Jika engkau mengetahui atau memiliki sedikit kebahagiaan maukah Tuan dengan suka rela membaginya dengan manusia miniatur ini? Tuan, keriting sudah tangan ini mengais demi menemukan kebahagiaan itu rengkuh sudah tulang ini membungkuk demi kebahagiaan itu Tuan??? Kenapa engkau berdiam diri saja?? Apakah engkau memiliki kebahagiaan? Tolong, Tuan jika engkau tak rela membaginya tolong sedikit saja perlihatkan apa kebahagiaan itu. Hampir habis nyawa ini, Sesak sudah nafas ini, haruskah ku tamatkan riwayat ini. Tuan, jika engkau tak memiliki kebahagiaan bolehkah gadis si miniatur ini mengajak mu mencari kebahagiaan itu bersama? Mungkin akan lebih mudah mendapatkannya jika kita berdua. TUAN Hey, Puan. . . Ada apa denganmu, setiba-tiba itu kau...

Dear Ayah

 Aku masih di jalan, belum bisa pulang seutuhnya sebab terlalu banyak yang tertinggal dan masih terus berjuang dan hampir tenggelam, hanya saja aku selalu ingat kau bertutur "Hidup hanya ada dua kemungkinan, Jika tak hilang Maka terbilang". Pa, tolong sehat-sehat saja dulu, ya. . . Pa, tolong baik-baik saja dulu, juga! Semoga sabarmu masih banyak untuk aku yang masih sering merepotkanmu. Semoga maafmu masih luas untuk aku yang sering tanpa sadar melukai perasaanmu. Pa, tolong sehat-sehat saja dulu ya. . . Pa, tolong baik-baik saja dulu, juga! Semoga nanti saatnya tiba kita bisa berganti peran, walau sampai hari ini hanya bisa. melihatmu tenang saja aku bahagia bukan kepalang. Semoga nanti jika saatnya tiba, kan ku hadiahi engkau anak perempuan yang bisa membuatmu tertawa layaknya orang-orang tua lainnya dan menimang cucu-cucu lucu di sela-sela menuju usia senja. Pa, tolong sehat-sehat saja dulu ya. . . Pa, tolong baik-baik saja dulu, juga! Aku masih butuh doa-doamu yang menga...

Bukan Kita

  PUAN Perihal malam ini aku benar-benar ingin mengutuk diri sendiri. Tuan, aku tau tulusmu untuku tapi maaf aku tak bisa merasakannya Mati rasa yang sekarang membuatku tak bisa menerima mu Banyak hal yang tak bisa ku utarakan saat bersamamu Tapi, ada sesuatu yang begitu menjerat tubuh ini Rasa tak pernah ingin mempercayai seseorang lagi itu terus menerus tumbuh Seperti hidup dan bertumbuh Usahamu yang tak pernah menyerah itu masih tak cukup membuat perasaan ini tumbuh Sakit masalalu itu terus terjerat, rasanya untuk mempercayai seseorang lagi itu benar-benar hal yang mustahil Maaf, tuan tapi bolehkah usahamu lebih dikeraskan lagi? Aku percaya disuatu hari aku akan kembali seperti semula walaupun dengan banyak sekali goresan dan kotoran ditubuh aku berharap engkau tak pernah berhenti untuk melakukan semua itu.   TUAN   Puan, tentang peduliku kemarin tak usah kau hirau Aku tahu tulusku tak bisa menembus benteng trauma di hidupmu Puan, kemarin aku menginginkanmu...

Kado Sempro

Semua tentangmu mari kita rayakan, meski hanya kecil-kecilan, meski cuma lewat doa tapi kau adalah manusia paling ikhlas yang pernah ku kenal dan semua kamu mesti kita rayakan.          Perjalananmu tak pernah mudah, perjuanganmu penuh kerikil tajam, darimu aku begitu banyak belajar tentang keikhlasan, kejujuran, bahkan kehidupan. Kau tak pernah lelah memberikan semua yang terbaik demi keluarga tak sekalipun kau terlihat lemah saat manjalani hari penuh rintangan. Kau memang pengganti Ibu yang paling aku sayang, saat masa paling sulitpun hanya kau yang paling bisa menjadi penenang, hampir semua pilihan dalam hidupku kau begitu peka menilai dan apapun pendapatmu tak pernah sekalipun salah, dan aku bersyukur karena Allah menghadirkanmu dalam hidupku. Terlalu banyak air mata jika ku ingat betapa berat hari-hari saat cobaan terberat itu datang tapi kau tetap tegar, terbuat dari apa hatimu adindaku sayang?!      Kadang, dalam sujud aku selalu menye...